Sebuah Apresiasi dari Pemda: Kenangan Manis di Hari Jadi Gunungkidul

Dalam setiap perjalanan, ada momen-momen tertentu yang menjadi penanda, penguat semangat, dan bukti bahwa langkah yang kita ambil berada di jalan yang benar. Bagi kami di Panti Asuhan Rumah Sejahtera (PARS), salah satu momen bersejarah itu terjadi saat kami menerima kunjungan dan apresiasi langsung dari Pemerintah Daerah (Pemda) Gunungkidul.

Momen hangat itu berlangsung dalam rangka peringatan Hari Jadi Gunungkidul ke-183. Melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Pemda mengadakan rangkaian bakti sosial ke berbagai panti asuhan, dan Rumah Sejahtera menjadi salah satu tujuan utamanya. Kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah pengakuan tulus atas eksistensi dan kontribusi PARS bagi masyarakat.

Dianggap Sebagai Mitra Memajukan Bangsa

Kami masih mengingat dengan jelas sambutan yang disampaikan oleh Ibu Anik Indarwati, yang saat itu menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemda Gunungkidul. Beliau mengungkapkan apresiasi yang mendalam terhadap peran PARS.

“Kami sangat mengapresiasi keberadaan panti asuhan ini. Artinya, Pemda Gunungkidul tidak sendirian dalam rangka memberikan hak kepada masyarakat, baik hak pendidikan maupun memberdayakan masyarakat guna kemajuan bangsa,” ungkap beliau. “Saya berharap akan muncul panti asuhan di kecamatan-kecamatan lain, sehingga kita bersama-sama bisa memajukan bangsa.”

Kalimat tersebut memberikan kami kekuatan luar biasa. Kami, sebuah lembaga sosial yang lahir dari niat tulus, dipandang sebagai mitra strategis oleh pemerintah dalam perjuangan mulia mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakat. Beliau juga menambahkan rasa bangganya melihat prestasi PARS yang kala itu usianya baru menginjak tiga tahun.

Melayani di Dalam dan Luar Tembok Panti

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan PARS, Bapak Faizuz Sya’bani, menegaskan kembali prinsip pelayanan kami. “Keberadaan PARS tidak hanya untuk anak asuh yang berada di dalam gedung saja. Selain pengasuhan kepada anak-anak yang bermukim di sini, kami juga melakukan pengasuhan kepada masyarakat luar, terutama fakir miskin, baik dalam hal pemberdayaan ekonomi, sosial, maupun keagamaan,” tuturnya.

Prinsip inilah yang menjadi ruh gerakan kami: menjadi sumber manfaat tidak hanya bagi anak-anak yang kami asuh secara langsung, tetapi juga bagi lingkungan sekitar kami.

Sebagai bentuk dukungan nyata, dalam acara bakti sosial tersebut Pemda melalui Dinsosnakertrans memberikan bantuan dana sebesar Rp 10 juta untuk menunjang pengembangan panti. Lebih dari itu, sebuah kehormatan besar kami terima saat PARS ditunjuk untuk mewakili Kabupaten Gunungkidul dalam lomba panti asuhan tingkat provinsi.

Kenangan ini bukan hanya catatan sejarah. Ia adalah bahan bakar yang terus menyalakan semangat kami untuk terus berbenah, berprestasi, dan memberikan dampak seluas-luasnya. Apresiasi dari Pemda adalah amanah yang akan terus kami jaga dengan memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak kami dan masyarakat.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *