Menu harian di Panti Asuhan Rumah Sejahtera (PARS) adalah cerminan kesederhanaan dan kemandirian. Tahu, tempe, telur, dengan sayur oseng atau sup adalah sahabat akrab di meja makan kami. Anak-anak terbiasa memasak sendiri, mengolah bahan-bahan yang mudah didapat menjadi santapan yang penuh berkah.
Namun, bagaimana jika menu akrab itu suatu hari berganti dengan hidangan-hidangan hotel yang namanya pun baru pertama kali mereka dengar? Tentu, itu menjadi sebuah petualangan rasa yang tak terlupakan.
Momen istimewa itu terjadi pada 25 Mei 2019, di bulan suci Ramadan. Sebuah komunitas perempuan hebat bernama Wonder Women Community (WWC) mengundang seluruh keluarga besar PARS untuk menikmati jamuan buka puasa bersama di Hotel Grand Dafam Rohan Jogja.
Indahnya Berbagi di Bulan Suci
Suasana hotel yang megah dan ramah menyambut kedatangan kami. Dalam acara bertajuk “Indahnya Berbagi di Bulan Suci” itu, Ketua WWC, Ibu Tutik, menyambut kami dengan penuh kehangatan. “Terima kasih kami ucapkan kepada keluarga PARS yang telah memenuhi undangan kami. Kami mohon doa agar keberadaan WWC semakin memberikan manfaat bagi sesama,” tuturnya.
Kepedulian WWC tidak berhenti di meja makan. Mereka juga telah menyiapkan bingkisan dan uang saku untuk setiap anak, membuat sore itu terasa semakin istimewa. Harapan tulus mereka agar jalinan silaturahmi terus berlanjut menjadi doa bagi kami semua.
Petualangan Rasa dan Sebuah Pengakuan Jujur
Bagi anak-anak kami, harmoni iftar di hotel tentu memberikan sensasi yang berbeda. Mata mereka berbinar melihat aneka hidangan yang tersaji begitu indah. Ini adalah sebuah petualangan rasa.
“Senang, makanannya enak-enak. Banyak makanan yang belum pernah saya makan sebelumnya,” kata salah satu anak asuh kami, Sahdiana, dengan senyum malu-malu. Lalu, dengan sangat jujur ia menambahkan, “Semua enak, hanya beberapa makanan terasa aneh.”
Pengakuan Sahdiana yang polos itu justru menjadi bagian terindah dari cerita ini. Ia menunjukkan bahwa pengalaman ini bukan hanya tentang menyantap makanan mewah, tetapi tentang membuka wawasan, mencoba hal baru, dan berani merasakan dunia yang lebih luas.
Pelajaran Abadi di Depan Replika Tugu
Momen berharga ini tentu tidak kami sia-siakan. Anak-anak dengan gembira berfoto di berbagai sudut hotel yang menarik. Namun, pelajaran paling mendalam justru kami temukan di luar lobi, di depan sebuah replika Tugu Jogja yang berdiri kokoh.
Di dasarnya, terukir sebuah kalimat doa yang sarat makna:
“Ya Allah, tempatkanlah dunia dalam genggaman tangan kami, dan jangan Kau tempatkan ia di lubuk hati kami.”
Sebuah penutup yang sempurna untuk petualangan hari itu. Setelah menikmati kemewahan dan kegembiraan duniawi di dalam hotel, kami semua diingatkan kembali tentang hakikatnya. Bahwa segala kenikmatan dunia ini selayaknya cukup berada di genggaman tangan untuk kita manfaatkan di jalan kebaikan, bukan untuk dimasukkan ke dalam hati hingga melalaikan kita dari Sang Pemberi Nikmat.
Terima kasih tak terhingga kami haturkan kepada Wonder Women Community. Anda tidak hanya memberikan kami hidangan berbuka, tetapi juga sebuah kenangan indah dan pelajaran hidup yang akan selalu kami simpan.

Tinggalkan Balasan