Ada hari-hari yang terukir istimewa dalam sejarah perjalanan kami, hari yang menjadi bukti bahwa ikatan persaudaraan dalam Islam tidak mengenal batas negara. Salah satu hari bersejarah itu adalah Senin, 14 Maret 2016, saat Panti Asuhan Rumah Sejahtera (PARS) mendapat kehormatan dikunjungi oleh seorang tamu mulia dari Arab Saudi, Dr. Saeed A.M. Al-Sharm.
Kunjungan dosen dari Naif Arab University for Security Sciences ini mungkin terkesan mendadak, namun pesan dan dukungan yang beliau bawa meninggalkan jejak yang sangat mendalam, khususnya bagi program Tahfidzul Qur’an yang menjadi jantung pendidikan di panti kami.

Apresiasi Tulus untuk Generasi Qurani
Melalui penerjemah, Dr. Saeed menyampaikan apresiasinya yang tulus saat melihat kesungguhan kami dalam membina anak-anak untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Beliau melihat sebuah visi yang selaras dengan hatinya.
Dukungan yang beliau sampaikan pun bukan sekadar kata-kata. Beliau berjanji akan memberikan dukungan nyata, khususnya dari segi finansial, untuk memastikan program ini terus berjalan dan berkembang.
“Saya sangat senang ada panti asuhan yang berkonsentrasi terhadap program menghafal Al-Qur’an. Insya Allah saya akan mendukung dan terus mengawasi pembangunan untuk gedung Rumah Tahfidz,” tuturnya saat itu.
Janji untuk turut mengawasi pembangunan gedung Rumah Tahfidz menjadi sebuah peneguhan dan suntikan semangat yang tak ternilai bagi kami semua. Visi untuk memiliki fasilitas yang lebih layak bagi para calon hafiz dan hafizah terasa semakin dekat dengan kenyataan.
Jejak Kebaikan Sang Dosen di Indonesia
Kami pun mengetahui bahwa kepedulian Dr. Saeed tidak hanya berhenti di panti kami. Beliau ternyata memiliki misi filantropi yang lebih luas di Indonesia, termasuk membangun masjid sebagai pusat peribadahan umat dan secara khusus memberikan perhatian kepada lembaga-lembaga penghafal Al-Qur’an. Kunjungan beliau ke PARS adalah bagian dari jejak kebaikan yang tengah beliau rintis di bumi pertiwi.
Di akhir kunjungannya, dalam sebuah gestur yang begitu hangat dan rendah hati, beliau memberikan uang saku kepada seluruh anak asuh kami. “Saya minta maaf tidak menyiapkan hadiah untuk kalian karena tidak ada persiapan akan kunjungan ini,” pungkasnya.
Sebuah kalimat yang menunjukkan ketulusan hatinya. Bagi kami, kehadiran, doa, dan dukungan beliau sudah merupakan hadiah terindah.
Mengenang kembali kunjungan Dr. Saeed adalah mengenang sebuah berkah tak terduga, sebuah pengingat bahwa jika kita bersungguh-sungguh di jalan Allah, maka pertolongan dan dukungan bisa datang dari arah yang tidak pernah kita sangka-sangka. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi beliau dan membalas semua niat baiknya dengan pahala yang berlipat ganda.

Tinggalkan Balasan