Jejak Triwulan I 2016: Saat Visi Besar Islamic Centre Mulai Bersemi di Rumah Sejahtera

Awal tahun 2016 menjadi periode yang sangat dinamis dan penuh tonggak penting bagi Panti Asuhan Rumah Sejahtera (PARS). Pada triwulan pertama tahun itu, kami tidak hanya merasakan pertumbuhan internal, tetapi juga perluasan manfaat yang signifikan bagi masyarakat sekitar, serta peneguhan visi besar untuk masa depan.

Manfaat yang Semakin Meluas

Alhamdulillah, pada periode ini, PARS berhasil memperluas jangkauan penerima manfaatnya. Jika sebelumnya fokus kami lebih banyak pada anak asuh yang bermukim di panti, pada awal 2016 kami mulai mengintensifkan program untuk anak asuh luar dan masyarakat sekitar. Santunan berupa beasiswa pendidikan, program pemenuhan nutrisi, hingga pembagian bibit tanaman buah kepada para jamaah masjid sekitar menjadi bukti bahwa PARS adalah rumah kebaikan bagi semua.

Dukungan dari Sahabat-Sahabat Kebaikan

Pertumbuhan ini tentu diiringi dengan menguatnya dukungan dari berbagai pihak yang menjadi saksi atas kesungguhan kami. Kami mendapat kehormatan menerima silaturahmi dari Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, pengasuh PP Darush-Sholihin dan pendiri Rumaysho.com. Dukungan moral dari beliau untuk rencana pengembangan sarana dan prasarana, seperti ruang pendidikan dan pertemuan, menjadi pemacu semangat yang luar biasa.

Dukungan juga datang dari kancah internasional. Syaikh Saeed dari Jeddah yang berkunjung beberapa waktu sebelumnya, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kegiatan di PARS. Beliau terkesan dengan visi kami untuk membangun panti berbasis Al-Quran dan kecakapan hidup. Pesan Beliau yang terus kami ingat adalah agar anak-anak asuh, khususnya para putri, dibekali life skills sehingga kelak dapat menjadi wanita shalihah yang mandiri.

Dapur Kebaikan dan Logistik Amanah

Di tengah visi besar yang dirancang, kebutuhan pokok harian tetap menjadi prioritas utama. Laporan pada triwulan I 2016 mencatat bahwa kebutuhan beras untuk 50 orang (45 anak asuh dan 5 pengasuh) mencapai 225 kg setiap bulannya. Dengan izin Allah, kebutuhan ini senantiasa tercukupi melalui tangan-tangan dermawan. Kami mengenang dengan penuh syukur bantuan rutin 100 kg beras dari H. Subardi TS dan 50 kg dari Prof. Suyanto, sementara kekurangannya ditopang oleh cadangan beras zakat dari Ramadan sebelumnya.

Sebuah Visi Besar: Cikal Bakal Islamic Centre

Momen paling strategis pada periode ini adalah keputusan besar terkait rencana pembangunan. Pembangunan gedung PAUD dan TK ABA Kuwon di atas tanah wakaf yang semula direncanakan dimulai pada bulan Maret, terpaksa ditunda.

Penundaan ini bukan sebuah kemunduran, melainkan sebuah lompatan visi. Keputusan ini diambil untuk menyesuaikan dengan rencana yang jauh lebih besar dan terintegrasi: pembangunan Islamic Centre Muhammadiyah di Komplek PARS. Visi besar ini mencakup berbagai unit pendidikan, mulai dari TAUD (Tahfidz Anak Usia Dini), TK ABA, Madrasah Diniah/Bustanul Quran, hingga asrama yang akan dikelola dalam sinergi bersama Yayasan Rumah Sejahtera.

Mengenang kembali triwulan pertama tahun 2016 adalah melihat sebuah potret lembaga yang tengah bergerak dinamis. Menyeimbangkan kebutuhan harian dengan impian jangka panjang, serta merawat amanah sambil menyambut dukungan yang datang dari berbagai penjuru. Periode inilah yang menjadi salah satu fondasi penting bagi pertumbuhan Rumah Sejahtera di tahun-tahun berikutnya. Semoga Allah senantiasa meridhoi setiap langkah kita.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *