Prinsip-prinsip dalam Mendidik Remaja

Remaja bisa dikatakan sebagai masa yang sangat rentan. Sebab pada usia tersebut seorang remaja belum bisa dikatakan sebagai orang dewasa dan sudah tidak bisa pula disebut sebagai anak-anak. Sehingga ia tidak mau diperlakukan seperti halnya memperlakukan anak-anak, serta belum bisa diperlakukan seperti orang dewasa. Masa remaja memiliki kecenderungan ingin selalu diperhatikan. Biasanya remaja akan melakukan hal-hal yang bisa mengundang perhatian dari orang lain. Pada masa itulah seseorang biasa disebut dengan masa pencarian jati diri.

Orang tua harus benar-benar memperhatikan remaja yang tengah berkembang menjadi dewasa, agar dalam proses pencarian jati diri tersebut tidak meleset ke dalam hal-hal yang negatif. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh orang tua dan pendidik dalam mendidik remaja, di antaranya :

1. Pahami Perasaan dan Kepekaan Remaja

Seperti yang sudah dibahas, bahwa remaja memiliki kecenderungan untuk selalu diperhatikan, mereka biasanya ingin tampil menjadi sosok yang sempurna, menginginkan ide atau keinginannya dapat dituruti, serta tidak suka dikritik secara terang-terangan. Terlebih dihina atau dilecehkan harga dirinya. Untuk itu orang tua harus paham betul akan hal tersebut dengan mendukung jika yang dilakukan itu positif serta memberi nasehat (seperti berbicara dengan sahabat) saat apa yang dilakukan remaja kurang benar.

2. Bersikap Terbuka dan Berlaku Amanah Terhadap Remaja

Sikap terbuka sangat dibutuhkan oleh remaja. Remaja tidak menginginkan dirinya dibohongi atau ada hal yang ditutup-tutupi dari orang tuanya. Bangunlah komunikasi yang komunikatif sehingga memungkinkan munculnya ide-ide yang bisa dibangun bersama. Masa remaja sangat membutuhkan tuntunan dari orang tua dalam mengambil sikap, sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan.

3. Pahami Emosi Remaja

Masa Remaja merupakan masa dimana seseorang sering mengalami ketegangan. Pada masa ini seseorag biasanya sering mengalami ketidakstabilan dalam dirinya, sehingga memungkinkan munculnya emosi-emosi yang bisa berujung pada sikap suka memberontak. Menghadapi berbagai persoalan sepele remaja seringkali terlampau emosi, dan sebalikanya terkadang terlalu menyepelekan terhadap perkara-perkara yang penting.

Peran orang tua sangat dibutuhkan di sini, tentunya untuk mengendalikan muatan-muatan emosi pada remaja dan menghilangkan perasaan-perasaan tertekan pada diri mereka. Orang tua harus bersikap bijaksana dan tenang dalam menghadapi perilaku remaja, kemudian memberikan pengertian kepada mereka.

4. Biasakan Hidup dengan Suasana Kasih Sayang

Setiap orang tentu ingin mendapatkan kasih sayang, tidak terkecuali dari orang tuanya. Sehingga keluarga jangan sampai meninggalkan peran tersebut. Sebab ketika anak sudah tidak lagi mendapatkan kasih sayang di dalam keluarga tentu ia akan mencari di luar rumah. Kondisi sangat riskan untuk anak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.

Sumber bacaan : Buku Pedoman Pendidikan Anak Hal 447-450.

(Abdurrahman Khalid. 2009. Pedoman Pendidikan Anak. Surakarta :Al-Qowam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: