عن أبى هريرة رضي الله عنه قال، رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:
« تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَالدِّرْهَمِ وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ ، إِنْ أُعْطِىَ رَضِىَ ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ »
Dari Abu Ghurairah rodhiallohu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallama bersabda:
“Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian dan hamba mode. Jika diberi, ia ridho. Namun jika tidak diberi, ia pun tidak ridho”. (HR. Bukhari no. 6435)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1- Seorang muslim disebut sebagai hamba dinar, dirham dan khamishah, khamilah ( jika menjadikan duniawi sebagai tujuannya)
2- Keterangan hal itu adalah jika dia diberi, dia senang dan bila tidak diberi dia marah.
3- Inilah celaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang yang kesehariannya menjadi budak harta dan berbagai kesenangan dunia.
4- Renungkanlah dengan penuh kejujuran dan jawablah di golongan manakah diri kita berada? Apakah kita termasuk orang yang menjadi budak dunia ataukah orang yang tujuan hidupnya adalah beribadah kepada Allah? Renungkanlah sekali lagi hal ini.
5- Sangat mengherankan jika seorang muslim telah mengetahui tujuan penciptaannya kemudian lalai dari hal tersebut, bukankah inilah puncak kedunguan? Sekali lagi, mari kita senantiasa mengaitkan amalan kita dengan akhirat, jika kita seorang yang mempelajari ilmu dunia, maka niatkanlah untuk mencari ridho Allah dan akhirat. Jika kita seorang pengajar, dosen atau semisalnya, maka niatkanlah aktivitas mengajar kita untuk mencari ridho Allah dan akhirat, demikian juga seluruh profesi, maka niatkanlah untuk mencari ridho Allah dan akhirat.
6- Namun apabila niat kita justru sebaliknya, kita belajar, mengajarkan ilmu dunia, berbisnis dan melakukan aktivitas dunia lainnya hanya sekedar untuk mendapatkan dunia, maka kita telah merugi karena telah melewatkan keuntungan yang amat banyak dan janganlah anda mencela kecuali diri kita sendiri.
اَللّهُمَّ لاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا
“Ya Allah, janganlah engkau jadikan musibah dalam urusan agama kami, dan jangan pula engkau jadikan dunia ini adalah tujuan terbesar dan puncak dari ilmu kami.”
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
– Motivasi seseorang dalam amal ibadahnya, yang semestinya untuk akhirat malah untuk kepentingan duniawi.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
[Surat Hud 15-16].
Abu Faqih