Larangan Berbisik Antara Dua Orang Ketika Sedang Bertiga

Alhamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam  teruntuk Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Allah telah ikat kaum beriman dengan persaudaraan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah perintahkan mereka untuk menjadi hamba Allah yang bersaudara. Karenanya, Allah dan Rasul-Nya tetapkan beberapa adab dalam pergaulan. Keduanya perintahkan perkara-perkara yang bisa memperkuat tali persaudaraan. Sebagaimana pula, keduanya telah melarang perkara-perkara yang dapat merusak persaudaraan, seperti saling mencela, memanggil dengan sebutan buruk, berprasangka buruk, ghibah, adu domba, membohongi, dan selainnya.

Di antara adab Islam dalam pergaulan dan mengobrol adalah saat bertiga, tidak boleh dua orang berbisik-bisik sendiri tanpa melibatkan yang satu. Karena hal tersebut akan membuat saudaranya yang satu tadi bersedih, merasa hina, sakit hati, atau berperasangkan buruk kepada keduanya. Akibatnya, ini akan bisa merusak ukhuwah islamiyah (persaudaraan se-Islam).

Dorongan berbisik-bisik berdua tanpa melibatkan yang satu merupakan bagian dari bisikan dan godaan syetan. Yakni saat berkumpul tiga orang muslim maka syetan membisiki satu orang untuk ngobrol lirih dengan yang satunya lagi. Keduanya berbisik-bisik tanpa melibatkan yang satunya. Tujuan syetan melakukan itu adalah untuk membuat seorang muslim tadi bersedih sehingga muncul perasangkan, “kedua temanku ini sedang merencakan keburukan terhadapku,” atau semisalnya.

وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم: «إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً, فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ, حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ; مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ ».

Hadits dari Ibnu Mas’ud radhiyallāhu Ta’ālā ‘anhu beliau berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam  bersabda: Jika kalian bertiga maka janganlah 2 orang berbicara/berbisik bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih.
(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dan lafalnya adalah terdapat dalam Shahih Muslim).

Pelajaran yang terdapat di dalam Hadits:

1- Hadits ini menunjukkan akan agungnya Islam. Bahwa Islam adalah agama yang sempurna mengatur segala hal sampai pada perkara-perkara yang mungkin dianggap sepele, seperti adab makan, adab minum, adab yang lain-lain termasuk diantaranya adab bergaul.
2- Disini lihat bagaimana Islam mengatur tatkala seorang sedang bertiga jangan sampai cuma 2 orang berkumpul kemudian berbicara berbisik-bisik sementara yang ketiga ditinggalkan.
3- Apa sebabnya?, karena perbuatan ini bisa menjadikan orang yang ke-3 bersedih.
4- Timbul kesedihan dalam diri pihak-3. Dan Islam sangat memperhatikan hal ini, Islam tidak ingin seorang membuat sedih saudaranya.
5- Juga bisa timbul dalam dirinya, persangkaan-persangkaan yang buruk.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Qur’an:

– Timbul persangkaan-persangkaan yang syaithan terkadang mendiktekan kepada orang yang ke-3 tersebut.

إِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا …

Sesungguhnya najwa (bisik-bisik) dari syaithan untuk menjadikan orang-orang yang beriman bersedih.
[Al-Mujadalah:10].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: