Nasi Kuning

20170502_182305PONJONG (1/5-17). Makan bersama itu biasa. Namun, sore itu luar biasa.  Yang piket  masak hari itu ingin istimewa. Pasalnya musibah yang menimpa PARS telah hilang. 14 anak sakit dan harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Dan 7 anak harus rawat inap.

Diantara yang tugas masak hari itu diantara mereka yang sempat di bawa ke rumah sakit. Merasa musibah sudah hilang lalu anak-anak mengadakan syukuran. Satu diantara waujudnya masak dengan menu yang berbeda dengan hari-hari biasanya. Akhirnya diputuskan masak nasi kuning.

Bakda maghrib jadwal harian anak langsung membaca Al-Quran, malam itu langsung melingkari  meja yang sudah tersaji makanan dengan kelengkapannya. Diawali dengan doa dan penjelasan bahwa syukur tidak harus diwujudkan dalam bentuk makanan oleh pengasuh,  syukur juga harus diwujudkan dalam bentuk peningkatan kualitas kesehatan

Mengakhiri nasehatnya, Faizuz, pengasuh PARS mencanangkan gerakan PHBS. Pola Hidup Bersih dan Sehat bagi seluruh keluarga PARS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: