Dalam Al-Quran dikatakan bahwa harta adalah sebagai perhiasan hidup. Al-Quran surat al-Kahfi: 46 dan al-Nisa: 14 dijelaskan bahwa kebutuhan manusia terhadap harta sama dengan kebutuhan manusia terhadap anak atau keturunan, maka kebutuhan manusia terhadap harta merupakan kebutuhan yang mendasar. Harta juga berkedudukan sebagai amanat (fitnah). Karena harta sebagai titipan, maka manusia tidak memiliki harta secara mutlak karena itu dalam pandangan tentang harta terhadap hak-hak lain seperti zakat harta dan yang lainnya. Kedudukan harta juga dapat sebagai musuh.
عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- وَهُوَ يَقْرَأُ (أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ) قَالَ « يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى – قَالَ – وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ ». صحيح مسلم – م (8/ 211)
Artinya: “Mutharrif mendapatkan riwayat dari orang tuanya (bapaknya) radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Aku pernah menemui Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika sedang membaca surat (أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ) , beliau bersabda: “Anak manusia mengucapkan: “Hartaku, hartaku”, kemudaian beliau bersabda: “Wahai anak manusia, Apakah kamu memiliki dari hartamu melainkan yang kamu telah makan lalu habis, atau yang kamu telah pakai lalu rusak, atau yang telah kamu sedekahkan maka itu yang tersisa”. HR. Muslim.
Dalam riwayat muslim yang lain ada tambahan sebagai penjelas, setalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjelasakan tiga fungsi harta tadi, belaiu bersabda:
« وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ ».
Artinya: “Dan selain itu maka dia akan sirna dan dia tinggalkan untuk manusia.” HR. Muslim.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1- Mengapa kita mesti berbangga-bangga, sedangkan harta hanyalah titipan.
2- Mengapa kita mesti berbangga-bangga, sedangkan harta yang bermanfaat jika digunakan dalam kebaikan.
3- Semua yang digunakan selain untuk jalan kebaikan, tentu akan sirna dan sia-sia.
4- Seharusnya yang jadi perhatian kita adalah bagaimana keimanan kita, bagaimana ketakwaan kita di sisi Allah, bagaimana kita bisa amanat dalam menggunakan harta titipan ilahi.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
-Manfaatkanlah kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya untuk memanfaatkan harta tersebut di jalan yang benar sebelum harta tersebut hilang dan berpindah pada orang-orang setelah kalian. ”
آَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” [QS. Al Hadiid: 7]